Minggu, 16 Januari 2011

my holiday


My holiday …


Liburan ku kali ini aku menghabiskan waktu hanya sendiri di rumah ku ,.
Hari hari seperti biasa kujalani mulai dari beres beres , bermain dengan adik ku , membantu ibu , sholat dan bermain , kumpul dgn tman teman ku ,.
Aku ketika liburan pertama ku aku menghabiskan waktu dgn menonton televisi , mendengarkan musik , hingga  membantu beres beres orang tua ku ,.
Pada sore hari ,.
Aku pun bermain dgn adik kecil ku yg lucu bernama keyla dan teman dekat ku bernama lika ,.
Kami duduk di depan rumah ku sambil menikmati suasana sore hari  tersapu dengan lembut nya sapaan angin.. dan bercerita tentang seseorang yang di nanti..
Setiba nya hari menjelang petang, aku pulang kerumah dan bergegas untuk mandi , .
Setelah mandi aku pun melaksanakan ibadah sholat mahgrib berjamaah dgn ayah dan ibu ku ,.
Setiba nya di malam hari aku menghabiskan waktu berkumpul untuk menonton televise bersama dgn keluarga ku ,,
Sesampai nya larut malam aku pun berggas untuk tidur memejamkan mata dan berdoa untuk menggapai hari yg lebih indah dari pada hari kemarin ..
Setelah lelap na tidur malam ku ,. Fajar pun menyambut hari ku dgn lembut sapaan dingin nya shubuh seakan menggoyah raga ku untuk bergegas bangun dan melaksanakan sholat shubuh ,.
Setelah sholat shubuh aku pun langsung mandi dan membakar roti untuk sarapan pagi ku ,.
Aku menjalani liburen layak nya hari biasa ku tak ada yg istimewa dalam hidup ku selain menjalni hari hari dgn keluarga tercinta ku sesampai nya masuk sekolah kembali …   

Senin, 15 November 2010

hikmah hari raya idul adha

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu
“Artinya : Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang Haq selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah“.
Begitulah gema takbir berkumandang sejak Ashar hingga hari ini, itu menandakan besoknya adalah hari raya  besar bagi Ummat Muslim sedunia, apalagi bagi yang sedang melaksanakan ibadah haji, hari ini adalah puncak peribadatan Haji di Mekkah setelah kemarin melakukan Wuquf di Arafah. Hari ini 8 Desember 2009 seluruh ummat muslim sedunia merayakan hari raya Iedul Adha 1429 H.
Saya ikut bersenang hati karena pada tahun ini tidak ada lagi perbedaan pandangan diantara Muslim Indonesia dalam menetapkan / merayakan Hari besar Keagamaan atau tepatnya Hari Raya Iedul Adha 1429 H sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Ditahun ini 2 (dua) Hari Raya dilaksanakan serentak Seluruh Indonesia. Ini merupakan perkembangan persatuan dan kesatuan yang baik diantara ummat muslim bahwa hendaknya kita senantiasa bersatu dan menjunjung tinggi kalimat Laa Ilaha illallah..Muhammadarrasulullah…
Hari ini saya merayakan Hari Raya Iedul Adha 1429 H dikota Bandung, tepatnya di Ujung Berung. bersama keluarga dari pihak Istri dan Anak-anak. Sebelum melaksanakan Iedul Adha ada beberapa amalan yang hendaknya senantiasa kita pelihara sebagai amal kebajikan kita setiap tahunnya.
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Rahimahullah, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Artinya : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzul Hijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun“.
Imam Ahmad, Rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu ‘Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :  ”Artinya : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzul Hijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid “.
Macam-macam Amalan yang Disyariatkan :
1. Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah
Amal yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain : sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Artinya : Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga“.
Semoga Alloh SWT memberikan kesempatan kepadaku dan keluargaku untuk menunaikan Ibadah Haji.
2. Berpuasa terutama pada hari Arafah (9 Dzulhijjah).

Disebutkan dalam hadist Qudsi : “Artinya : Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku“.
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Artinya : Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun“. [Hadits Muttafaq 'Alaih].
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah Rahimahullah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :  ”Artinya : Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya“.

3.  Takbir dan Dzikir.

Sebagaimana firman Allah Ta’ala. “Artinya : …. dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan ..”. [Al-Hajj : 28].
Berdasarkan hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhuma. “Artinya : Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid “. [Hadits Riwayat Ahmad].
Imam Bukhari Rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhum keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orangpun mengikuti takbirnya. Dan Ishaq, Rahimahullah, meriwayatkan dari fuqaha’, tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan : “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu
“Artinya : Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang Haq selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah“.
Dianjurkan untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar, rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya. Sebagaimana firman Allah. “Artinya : Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu ..“. [Al-Baqarah : 185].
Disunnahkan untuk masing-masing orang bertakbir sendiri-sendiri. Ini berlaku pada semua dzikir dan do’a, kecuali karena tidak mengerti sehingga ia harus belajar dengan mengikuti orang lain. Diperbolehkan berdzikir dengan yang mudah-mudah. Seperti : takbir, tasbih dan do’a-do’a lainnya yang disyariatkan.
4. Taubat serta Meninggalkan Segala Maksiat dan Dosa.
Sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan keta’atan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya. Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya” [Hadits Muttafaq 'Alaihi].
5. Banyak Beramal Shalih.
Berupa ibadah sunnah seperti : shalat, sedekah, jihad, membaca Al-Qur’an, amar ma’ruf nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihad orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya.
6. Disyariatkan pada Hari-hari itu Takbir Muthlaq
Yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied. Dan disyariatkan pula takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang dilaksanakan dengan berjama’ah ; bagi selain jama’ah haji dimulai dari sejak Zhuhur hari raya Qurban terus berlangsung hingga shalat Ashar pada hari Tasyriq.
7. Berkurban pada Hari Raya Qurban dan Hari-hari Tasyriq.
Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam, yakni ketika Allah Ta’ala menebus putranya dengan sembelihan yang agung. Diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu“. [Muttafaq 'Alaihi]
8. Dilarang Mencabut atau Memotong Rambut dan Kuku bagi orang yang hendak Berkurban.
Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu ‘Anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya“.
Dalam riwayat lain : “Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia berkurban“.
Hal ini, mungkin, untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun hewan  kurbannya. Firman Allah. “Artinya : ….. dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan…“. [Al-Baqarah : 196].
Larangan ini, hanya dikhususkan  bagi orang yang berkurban saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari mereka berkurban. Dan diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok.
9. Melaksanakan Shalat Iedul Adha dan mendengarkan Khutbahnya.
Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya ini. Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan ; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti ; nyanyi-nyanyian, main judi, mabuk-mabukan dan sejenisnya. Hal mana akan menyebabkan terhapusnya amal kebajikan yang dilakukan selama sepuluh hari.
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya dan menunjuki kita kepada jalan yang lurus. Dan shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, kepada keluarga dan para sahabatnya.